Senin, 26 September 2016

THIS IS MY STORY



THIS IS MY STORY


Nama saya Anna Muslimah, orang biasa memanggil saya Ana. Saya lahir di Lampung, 29 Agustus 1997. Walaupun saya lahir dan besar di Lampung, tapi saya bukanlah asli suku Lampung.
Saya berasal dari keluarga yang bersuku Jawa, dari kakek buyut saya pun sudah tinggal di Lampung, tetapi saya tidak tahu kapan bertransmigrasinya.
Saya anak dari pasangan Bapak M.Barlean dan Ibu Sitiyah. Ayah saya bekerja sebagai Wiraswasta dan Ibu saya bekerja sebagai Pedagang, walaupun begitu Alhamdulillah keluarga kami tak pernah kekurangan apapun dan dikategorikan keluarga yang berkecukupan.
Saya sendiri anak ke-4 dari 5 bersaudara. Kakak saya yang pertama bernama Saiful Annas dan memiliki seorang istri dan dua orang anak. Kakak saya yang kedua bernama Fadloly Rohman dan memiliki seorang istri dan dua orang anak. Sedangkan kakak saya yang ketiga yaitu Nurul Fadhillah dan memiliki seorang suami dan akan dikaruniai seorang anak, dan yang paling terakhir yaitu adik saya yang bernama Aulia Ulfa Az-Zahra, dia masih duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar.

Cerita saya dimulai dari saya memasuki TK (Taman Kanak-Kanak).
Pada tahun 2002 saya bersekolah di TK Harapan, satu-satunya TK yang berada di desa saya, dan iaa rata-rata anak yang bersekolah disitu pastinya anak dari desa tersebut. Masa TK adalah masa yang paling indah tentunya, masa yang dimana belajar sambil bermain, makan bersama teman-teman, masih  diajarkan menulis, membaca, menghitung, bahkan diajarkan untuk membaca/menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Yahh begitulah masa kecil saya, penuh kebahagiaan bersama teman-teman, dan hanya setahun saya menimba ilmu di TK Harapan, karena pada tahun 2003 saya memasuki Sekolah Dasar.

Yup pada tahun 2003 saya memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari TK yaitu Sekolah Dasar (SD), saya masuk SDN 1 Setia Neagara, iaa nama desa saya adalah Setia Negara.
SDN 1 Setia Negara adalah satu-satunya SD percontohan, pastinya SD terbaik dari yang terbaik, dan saya bangga menjadi alumni SDN 1 Setia Negara dengan guru-guru hebatnya. Dan 6 tahun saya menimba ilmu di SDN 1 Setia Negara, saya pun melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari SD, yaitu SMP.

Pada tahun 2009 saya memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP), rada kaget memang karena tidak menyangka saya sudah termasuk remaja pada saat itu. Saya memasuki SMP terbaik di Kabupaten saya, SMP itu bernama SMPN 1 Baradatu, saya benar-benar bangga akan hal itu, tidak disangka saya bisa masuk dalam sekolah terbaik.
Di SMP saya mengikuti ekstrakulikuler Karate dan Pbb (Paskibra), yup saya sangat senang bela diri karena bela diri dapat membuat saya tidak takut dan menjadikan saya wanita pemberani, dan bela diri juga dapat menyehatkan tubuh karena bela diri itu termasuk olahraga.
Dan iaa Alhamdulillah selama saya masih mengikuti Karate, saya selalu dapat pengalaman lebih, baik itu pengalaman saat bertanding, maupun pengalaman saya untuk jalan-jalan, iaa karena Karate saya bisa ke Provinsi-Provinsi yang belum pernah saya kunjungi, dan disitu pula lah saya memiliki banyak kenalan baru (teman).
Saya suka Pbb(Paskibra) karena keinginan saya untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Kecamatan/Kabupaten, jadi dari SMP saya sudah menggeluti bidang itu.
Sejak SMP saya sudah masuk dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), selama dua tahun berturut-turut saya dipilih untuk masuk dalam Organisasi itu, dan saya pun bangga bisa menjadi bagian dari OSIS SMPN 1 Baradatu.
3 tahun saya menimba ilmu di SMPN 1 Baradatu, saya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari SMP.

Tahun 2012 saya lulus SMP dan memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA). Saya masuk SMAN 1 Baradatu, iaa saya juga memasuki Sekolah terbaik yang ada di Kabupaten saya, lagi dan lagi saya bangga akan hal itu. Dan lagi, saya pun menjadi OSIS selama 2 tahun berturut-turut.
Di SMA inilah saya mengembangkan Paskibra saya, dan Alhamdulillah pada tahun pertama saya masuk dalam sekolah itu, saya terpilih untuk mengibarkan Bendera Merah Putih saat Upacara Hari Ulangtahun Indonesia pada tanggal 17 Agustus tingkat Kecamatan. Yaaa saya dan orangtua saya pun senang, walaupun hanya tingkat Kecamatan tapi saya tetap bersyukur karena dapat kesempatan untuk bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di Hari Ulangtahun Indonesia.
Dan ditahun kedua, saya terpilih mewakili sekolah saya untuk mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera tingkat Kabupaten, dan Alhamdulillah di tahap Penyisihan saya terpilih, tapi tidak yang seperti dibayangkan, saya tidak terpilih dalam Pasukan Inti, dan artinya saya gugur dan tidak bisa menjadi bagian dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Tapi tak mengapa, dikala itu saya tidak terlalu merasa sedih, karena saat itu saya sedang dalam perjalanan untuk bertanding ke Bengkulu tingkat Nasional. Dan saya pun berpikir akan berusaha lagi untuk bisa mengikuti seleksi di tahun berikutnya. Dan selama setahun saya berlatih, akhirnya saya tidak terpilih juga untuk mengikuti seleski Paskibraka di tingkat Kabupaten, mungkin memang bukan jalannya saya sukses di Paskibra. Dan akhirnya imipian saya untuk mengibarkan Bendera Merah Putih ditingkat Kabupaten pun musnah.
Tapi tak mengapa, saya masih ada kegiatan yang lainnya yang bermanfaat dan juga membanggakan, yaaa yaitu Karate. Saya mewakili SMA saya dalam O2SN Karate tingkat Kabupaten dan Alhamdulillah saya menang, dan ditingkat O2SN Provinsi saya hanya mendapatkan Perunggu, tapi tak mengapa itulah hasil latihan saya.
Saya bukanlah Atlet yang berbakat, yang disetiap pertandingan selalu menang, saya hanyalah Atlet yang tekun untuk latihan, yang selalu sabar untuk bisa menjadi Atlet besar, dan entah kapan impian itu akan tercapai, yang penting saya harus berusaha dulu.

Yaa setelah 3 tahun saya menimba ilmu di SMAN 1 Baradatu, dan tidak terasa semuanya berlalu begitu saja, saya sudah berumur yang cukup dewasa yaitu 17tahun.
Pada kala itu saya bingung, ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi mana, karena saya belum tahu tujuan saya kemana. Saya dulu bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, tapi itu mustahil bagi saya karena kecerdasan saya kurang, kalau kata orang sekarang "otak kurang 1 ons" hehe, dan jadi dokter pun bukan hanya kecerdasan yang dimiliki, tetapi juga memerlukan biaya yang fantastis.

Seiring berjalannya waktu, dan pada tahun 2015 saya menemukan UMY sebagai tujuan saya untuk melanjutkan Pendidikan yang paling tinggi. Dan Alhamdulillah saya diterima untuk menjadi bagian dari UMY. Saya mengambil prodil Ilmu Pemerintahan, saya juga tidak tahu kenapa harus Ilmu Pemerintahan yang saya pilih.
Tentunya saya bangga sekali bisa menjadi bagian dari UMY, dan saya pun termasuk orang-orang terpilih. Dan saat saya kuliah di UMY, saya tinggal di UNIRES UMY, yaa UNIRES itu Asrama milik UMY, saya pun disuruh Ayah saya untuk bertempat tinggal disana karena selain tempatnya dekat dari UMY, UNIRES juga mengajarkan banyak hal tentang Agama Islam.
Tapi sayang, di UMY saya hanya bertahan selama 1 semester, karena ketidak cocokan saya akan prodi yang saya pilih dan karena adanya alasan lain kenapa saya tidak bisa bertahan di UMY. Tapi tetap saja, walaupun saya awam terhadap politik, saya masih ingin masuk dari bagian KOMAP, yaa KOMAP adalah HMJ Ilmu Pemerintahan, dan Alhamdulillah nya saya masuk dalam HMJ tersebut. Tapi sangat disayangkan saya pun tidak bisa merasakan bagian dari KOMAP, walaupun saya ingin itu.
Walaupun begitu, saya masih ingin menjadi bagian dari UMY, karena UMY tempat pertama kali saya menimba Pendidikan yang tingkatnya paling tinggi, dan saya tidak akan pernah melupakan kenangan-kenangan selama di UMY.

Dan hampir setengah tahun saya menjadi “Pengangguran” selama dirumah.
Dan pada bulan Mei tahun ini, saya mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), saya memilih UNY dan UNILA dan mengambil prodi PKN, tapi sayang, saya tidak masuk dalam kedua Universitas Negeri itu.
Dan pada akhirnya saya masuk ke STMIK EL-RAHMA dan mengambil prodi Tekhnik Informatika, yaa walaupun saya juga tidak ada skill dalam dunia Komputer, tapi saya akan mencoba. Dan semoga saja inilah tujuan akhir saya untuk melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi. Dan saya berharap saya sukses disini dengan bimbingan dari dosen-dosennya maupun temannya.
Dan semoga saya juga bisa menjadi Mahasiswi yang berpengaruh untuk STMIK EL-RAHMA ini.
Dan akhirnya saya selesai bercerita tentang perjalanan saya selama 19tahun ini.

Dan inilah ceritaku, mana ceritamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar